Sabtu, 09 Maret 2013

PEMBUATAN MEI INSTAN


PEMBUATAN MEI INSTAN, IDENTIFIKASI MUTU DAN PERUBAHAN YANG TERJADI SELAMA PENYIMPANAN

Penanggung Jawab     : Joko Sumanto            ( j 310 110 032)
A.      Tujuan
Mahasiswa dapat melakukan pembuatan mei dan mengetahui sifat-sifat mei yang disesuikan dari bahan dasar yang berbeda serta dapat mengidentifikasi mutu dan perubhan yang terjadi selama penyimpanan.
B.      Prinsip
1.      Pengamatan terhadap berat, warna, aroma, tekstur sebelum pengolahan.
2.      Pengmatan terhadap berat, warna, aroma, testur setelah pengolahan.
3.      Pengamatan dan identifikasi mutu serta perubahan yang terjadi selama penyimpanan yang terjadi selama penyimpanan mei telur.

C.      Tinjauan Pustaka
Mei merupakan salah satu jenis masakan yang sangat populer di Asia khususnya Asia Timur da Asia Tenggara. Menurut catatan sejarah, mei dibuat pertama kali di daratan Cina sekitar 2000 tahun yang lalu pada masa pemerintahan Dinasti Han. Dari Cina mei berkembang dan menyebar ke Negara-negara di Asia Tenggara termasuk indonesia. (Astawan,1999)
Mei adalah adonan tipis dan panjang yang telah digulung dikeringkan dan dimasak dalm air mendidih. Istilah mei ini juga merujuk pada mei kering yang harus dimasak kembali dengan dicelupkan dalam air. Untuk membuat mei berbahan dasar tepung terigu maka diperlukan tepung terigu, garam, dan telur ayam. (Susanto,1994)
Tepung terigu merupakan bahan dasar pembuatan mei. Tepung terigu diperoleh dari biji gandum (Triticum Vulgare) yang digiling, keistimewaan tepung terigu diantara tepung serialia yang lain adalah kemampuannya membentuk gluten pada saat terigu dibasahi dengan air. Sifat plastis gluten pada adonan mei menyebabkan mei yang dihasilkan tidak mudah putus pada proses pencentakan dan pemsakan. (Anonim,2008)\
Sawi hijau (Brassica Rapa Convar, Parachinensis; suku sawi-sawian atau Brassicaceoe) merupakan jenis sayuran yang cukup populer. Komposisi dalam sawi jihau sebagai berikut.


      
Kandungan Dalam Sawi hijau
Unit/100 mg
Energi
29.0 kcal
Air
91.1 mg
Protei
2,2 mg
Karbohitrat
3,3 mg
Serat
0,4 mg
Abu
1,5 mg
Kalsium
138,6 mg
Fosfor
83 gm
Natrium
1,3 mg
Fe
12,4 mg
Kalium
471,5 mg
Beta Karoten
2957 mg
Vit. B1
0,09 mg
Vit. B2
0,27 mg
Niacin
0,28 mg
Vit. C
89,0 mg
       (Rukmana,2002)

D.     Alat dan Bahan
Alat
1.      Mesin Pncentak Mei
2.      Pisau
3.      Telenan
4.      Tampah
5.      Kompor
6.      Dandang
7.      Blender
8.      Pengocok Telur
9.      Saringan

Bahan
1.      Tepung Terigu 10 gr
2.      Tepung Beras 50 gr
3.      Telur
4.      Soda Kue
5.      Garam Dapur
6.      Pewarna ( Sawai Hijau)
7.      Tepung Meizena




E.      Cara Kerja

Menganbil sawi ( dipotong+cuci)                                     Mengambil telur+garam
                                                                                                     + minyak (dikocok)


                                                                          
Menuangkan keadonan tepung (tepung terigu 10 gr, tepung beras 50 gr)       
                        Menguleni dengan air secukupnya sanpai kalis ( tidak lengket)
                                    Mengiling sampai ukuran terbesar sampai ke terkecil
                                                Melakukan berulang-ulang sampai kalis
Mecetak dengan cetakan mei
Menaburi dengan tepung maizena (jangan sampai menumpuk)
Merebus pada air mendidih
Mengamati warna, aroma, rasa, tekstur
Mengoreng amati warna, aroma, rasa, tekstur
Menyimpan pada suhu ruang dan suhu kulkas (amati warna, aroma, rasa, tekstur)











F.       Pengamatan dan perhitungan
1.      Sebelum Penyimpanan
KLP
Perlakuan
Perbandingan
War
na
Aro
ma
Rasa
Teks
tur
Keutu
han
Rande
men %
1
T. Trigu, Tpioka
1:1
Hijau
Hambar
Asin +
Knyal
Utuh
204,54
2
T. Tpioka, Bras
2:1
Hijau
Hambar
Hambar
Knyal
Utuh
127,5
3
T. Trigu, Bras
2:1
Hijau
Hambar
Hambar
Knyal
Utuh
450
4
T. Trigu, Bras
1:1
Kning pdar
Hambar
Hambar
Knyal
Utuh
300
5
T. Terigu
2:2
Kning pdar
Hambar
Hambar
Knyal
Utuh
213
6
T. Trigu, Bras
2:1
Hijau
Hambar
Hambar
Knyal
Utuh
120
7
T. Trigu, Tpika, Bras
1:1
Hijau
Hambar
Hambar
Knyal
Utuh
180
8
T. Trigu, Tpioka
2:1
Hijau
Hambar
Hambar
Knyal
Utuh
200
9
T. Trigu, Tpika, Bras
1:1
Hijau
Hambar
Hambar
Knyal
Utuh
215
10
T. Trigu, Tpika, Bras
1:2
Hijau
Hambar
Hambar
Rusak
Rusak
175

2.      Setelah Penyimpanan dan Penggorengan Mei

KLP
Perlakuan
Warna
Aroma
Rasa
Tesktur
6.
Suhu Kulkas
Hijau
Hambar
Hambar
Kenyal

Suhu Kamar
Hijau
Tengik
Hambar
Kenyal

Digoreng
Hijau
Wangi
Hambar
Kenyal

3.      Perhitungan Randeman Mei
Randemen       = B. Akhir × 100%
                              B. Awal
                                    = 290 × 100%
                                           240
                                    = 120 %
G.     Pembahasan
      Pada pratikuam kali ini adalah pembuatan mei instan dengan pewarna sawi hijau. Proses pembuatan mei adalah yang pertama mengambil daun sawi hijau dicuci dan dipotong-potong, selanjutnya dibelender dengan air secukupnya kemudian proses yang kedua yaitu mengambil telur, garam, minyak kemudian dikocok hingga homogen.
      Prses selanjutnya sawi yang telah dibelder dengan kocokan telur dimasukkan kedalam tepung terigu 10 gr dan tepung beras 50 gr untuk larutan pewarna (sawi) memasukkanya harus dengan cara sedikit demi sedikt bertujuan untuk adonanya supaya kalis dan tidak lengket. Setelah itu proses selanjutnya menggiling dengan ukuran terbesar sampai ke terkecil melakukannya sampai berulang-ulang sampai halus dan selanjutnya mencetak dengan cetakan mei.
      Kemudian mei diletakkan didalam nampan yang telah ditaburu tepung maizena, tepung maizena disini bertujuan supaya mei dapat dipisahkan satu persatu sehingga tidak kempel (lengket) jadi satu. Setelah itu kemudian mendidikan air untuk memasak mei sampai matang dan mengamati warna, aroma, rasa, tekstur, keutuhan mei sebelum penyimpanan sesudah penyimpanan, penggorengan dan dihitung rendemennya
      Untuk kelompok 6 mendapatkan mei instan dengan pewarna sawi hijau, data sebelum penyimpanan sebagai berikut dengan perlakuan tepung terigu, tepung beras, perbandingan 2:1, warna hijau, aroma hambar, rasa hambar, tekstur kenyal, keutuhan utuh dan kelompok 6 mendaptkan rendemen 120 %. Untuk data setelah penyimpanan dan penggorengan kolompok 6 penyimpanan suhu kulkas warna hijau, aroma hambar, rasa hambar, tekstur kenyal sedangakan untuk suhu kamar warna hijau, rasa hambar, aroma tengik, tekstur kenyal dan data pada penggorengan warna hijau, aroma wangi rasa hambar, testur renyah. Untuk rendeman kelompok 6 mendapatkan hasil 120 %.

H.     Kesimpulan
1.      Sebelum penyimpanan mei kelompok 6 mendapatkan hasil
Warna : hijau, Aroma : hambar, Rasa : hambar, Tekstur : kenyal, Keutuhan : utuh
2.      Setelah penyimpanan mei kelompok 6 mendapatkan hasil
Pada suhu kulkas:
Warna : hijau, Aroma : hambar, Rasa : hambar, Tekstur : kenya.l
Pada suhu kamar:
Warna : hijau, Aroma : tengik, Rasa : hambar, Tekstur : kenyal.
            Penyimpanan suhu kulkas lebih baik daripada suhu kamar.
3.      Setelah penggorengan kelompok 6 mendapatkan hasil.
Warna : hijau, Aroma : wangi, Rasa : hambar, Tekstur : renyah
4.      Rendeman yang didapat pada pembuatan mei instan kelompok 6 adalah 120 %.

I.        Daftar Pustaka
1.      Astawan. 1999. Membuat Mei dan Bihun. Jakarta: Penerbit Swadaya
2.      Susanto, t. Dan B. Saneto. 1994. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Surabaya: PT. Bina Ilmu
3.      Anonim. 2008. Tepung Terigu. http://www.dapurdeddyrustandi.com/ diakses tanggal 30 Desember 2012
4.      Rukmana. 2002. Bertanam Sayuran Patsai dan Sawi. Jogjakarta: Kanisius

Tidak ada komentar:

Posting Komentar