PEMBUATAN MEI INSTAN, IDENTIFIKASI
MUTU DAN PERUBAHAN YANG TERJADI SELAMA PENYIMPANAN
Penanggung
Jawab : Joko Sumanto ( j 310 110 032)
A. Tujuan
Mahasiswa dapat
melakukan pembuatan mei dan mengetahui sifat-sifat mei yang disesuikan dari
bahan dasar yang berbeda serta dapat mengidentifikasi mutu dan perubhan yang
terjadi selama penyimpanan.
B. Prinsip
1. Pengamatan terhadap berat, warna,
aroma, tekstur sebelum pengolahan.
2. Pengmatan terhadap berat, warna,
aroma, testur setelah pengolahan.
3. Pengamatan dan identifikasi mutu
serta perubahan yang terjadi selama penyimpanan yang terjadi selama penyimpanan
mei telur.
C. Tinjauan Pustaka
Mei merupakan salah
satu jenis masakan yang sangat populer di Asia khususnya Asia Timur da Asia
Tenggara. Menurut catatan sejarah, mei dibuat pertama kali di daratan Cina
sekitar 2000 tahun yang lalu pada masa pemerintahan Dinasti Han. Dari Cina mei
berkembang dan menyebar ke Negara-negara di Asia Tenggara termasuk indonesia.
(Astawan,1999)
Mei adalah adonan tipis
dan panjang yang telah digulung dikeringkan dan dimasak dalm air mendidih.
Istilah mei ini juga merujuk pada mei kering yang harus dimasak kembali dengan
dicelupkan dalam air. Untuk membuat mei berbahan dasar tepung terigu maka
diperlukan tepung terigu, garam, dan telur ayam. (Susanto,1994)
Tepung terigu merupakan
bahan dasar pembuatan mei. Tepung terigu diperoleh dari biji gandum (Triticum
Vulgare) yang digiling, keistimewaan tepung terigu diantara tepung serialia
yang lain adalah kemampuannya membentuk gluten pada saat terigu dibasahi dengan
air. Sifat plastis gluten pada adonan mei menyebabkan mei yang dihasilkan tidak
mudah putus pada proses pencentakan dan pemsakan. (Anonim,2008)\
Sawi hijau (Brassica Rapa Convar,
Parachinensis; suku sawi-sawian atau Brassicaceoe) merupakan jenis sayuran yang
cukup populer. Komposisi dalam sawi jihau sebagai berikut.
Kandungan
Dalam Sawi hijau
|
Unit/100
mg
|
Energi
|
29.0
kcal
|
Air
|
91.1 mg
|
Protei
|
2,2 mg
|
Karbohitrat
|
3,3 mg
|
Serat
|
0,4 mg
|
Abu
|
1,5 mg
|
Kalsium
|
138,6 mg
|
Fosfor
|
83 gm
|
Natrium
|
1,3 mg
|
Fe
|
12,4 mg
|
Kalium
|
471,5 mg
|
Beta
Karoten
|
2957 mg
|
Vit. B1
|
0,09 mg
|
Vit. B2
|
0,27 mg
|
Niacin
|
0,28 mg
|
Vit. C
|
89,0 mg
|
(Rukmana,2002)
D. Alat dan Bahan
Alat
1. Mesin Pncentak Mei
2. Pisau
3. Telenan
4. Tampah
5. Kompor
6. Dandang
7. Blender
8. Pengocok Telur
9. Saringan
Bahan
1. Tepung Terigu 10 gr
2. Tepung Beras 50 gr
3. Telur
4. Soda Kue
5. Garam Dapur
6. Pewarna ( Sawai Hijau)
7. Tepung Meizena
E. Cara Kerja
Menganbil sawi ( dipotong+cuci) Mengambil
telur+garam
+
minyak (dikocok)
Menuangkan keadonan
tepung (tepung terigu 10 gr, tepung beras 50 gr)
Menguleni dengan air
secukupnya sanpai kalis ( tidak lengket)
Mengiling
sampai ukuran terbesar sampai ke terkecil
Melakukan
berulang-ulang sampai kalis
Mecetak dengan
cetakan mei
Menaburi dengan
tepung maizena (jangan sampai menumpuk)
Merebus pada air
mendidih
Mengamati warna,
aroma, rasa, tekstur
Mengoreng amati
warna, aroma, rasa, tekstur
Menyimpan pada suhu ruang dan suhu kulkas (amati warna,
aroma, rasa, tekstur)
F. Pengamatan dan perhitungan
1. Sebelum Penyimpanan
KLP
|
Perlakuan
|
Perbandingan
|
War
na
|
Aro
ma
|
Rasa
|
Teks
tur
|
Keutu
han
|
Rande
men %
|
1
|
T.
Trigu, Tpioka
|
1:1
|
Hijau
|
Hambar
|
Asin +
|
Knyal
|
Utuh
|
204,54
|
2
|
T.
Tpioka, Bras
|
2:1
|
Hijau
|
Hambar
|
Hambar
|
Knyal
|
Utuh
|
127,5
|
3
|
T.
Trigu, Bras
|
2:1
|
Hijau
|
Hambar
|
Hambar
|
Knyal
|
Utuh
|
450
|
4
|
T.
Trigu, Bras
|
1:1
|
Kning
pdar
|
Hambar
|
Hambar
|
Knyal
|
Utuh
|
300
|
5
|
T.
Terigu
|
2:2
|
Kning
pdar
|
Hambar
|
Hambar
|
Knyal
|
Utuh
|
213
|
6
|
T.
Trigu, Bras
|
2:1
|
Hijau
|
Hambar
|
Hambar
|
Knyal
|
Utuh
|
120
|
7
|
T.
Trigu, Tpika, Bras
|
1:1
|
Hijau
|
Hambar
|
Hambar
|
Knyal
|
Utuh
|
180
|
8
|
T.
Trigu, Tpioka
|
2:1
|
Hijau
|
Hambar
|
Hambar
|
Knyal
|
Utuh
|
200
|
9
|
T.
Trigu, Tpika, Bras
|
1:1
|
Hijau
|
Hambar
|
Hambar
|
Knyal
|
Utuh
|
215
|
10
|
T.
Trigu, Tpika, Bras
|
1:2
|
Hijau
|
Hambar
|
Hambar
|
Rusak
|
Rusak
|
175
|
2. Setelah Penyimpanan dan Penggorengan
Mei
KLP
|
Perlakuan
|
Warna
|
Aroma
|
Rasa
|
Tesktur
|
6.
|
Suhu Kulkas
|
Hijau
|
Hambar
|
Hambar
|
Kenyal
|
Suhu Kamar
|
Hijau
|
Tengik
|
Hambar
|
Kenyal
|
|
Digoreng
|
Hijau
|
Wangi
|
Hambar
|
Kenyal
|
3. Perhitungan Randeman Mei
Randemen = B. Akhir × 100%
B. Awal
= 290 × 100%
240
= 120 %
G. Pembahasan
Pada pratikuam
kali ini adalah pembuatan mei instan dengan pewarna sawi hijau. Proses
pembuatan mei adalah yang pertama mengambil daun sawi hijau dicuci dan
dipotong-potong, selanjutnya dibelender dengan air secukupnya kemudian proses
yang kedua yaitu mengambil telur, garam, minyak kemudian dikocok hingga
homogen.
Prses selanjutnya
sawi yang telah dibelder dengan kocokan telur dimasukkan kedalam tepung terigu
10 gr dan tepung beras 50 gr untuk larutan pewarna (sawi) memasukkanya harus
dengan cara sedikit demi sedikt bertujuan untuk adonanya supaya kalis dan tidak
lengket. Setelah itu proses selanjutnya menggiling dengan ukuran terbesar
sampai ke terkecil melakukannya sampai berulang-ulang sampai halus dan selanjutnya
mencetak dengan cetakan mei.
Kemudian mei
diletakkan didalam nampan yang telah ditaburu tepung maizena, tepung maizena
disini bertujuan supaya mei dapat dipisahkan satu persatu sehingga tidak kempel
(lengket) jadi satu. Setelah itu kemudian mendidikan air untuk memasak mei
sampai matang dan mengamati warna, aroma, rasa, tekstur, keutuhan mei sebelum
penyimpanan sesudah penyimpanan, penggorengan dan dihitung rendemennya
Untuk kelompok 6
mendapatkan mei instan dengan pewarna sawi hijau, data sebelum penyimpanan
sebagai berikut dengan perlakuan tepung terigu, tepung beras, perbandingan 2:1,
warna hijau, aroma hambar, rasa hambar, tekstur kenyal, keutuhan utuh dan
kelompok 6 mendaptkan rendemen 120 %. Untuk data setelah penyimpanan dan
penggorengan kolompok 6 penyimpanan suhu kulkas warna hijau, aroma hambar, rasa
hambar, tekstur kenyal sedangakan untuk suhu kamar warna hijau, rasa hambar,
aroma tengik, tekstur kenyal dan data pada penggorengan warna hijau, aroma
wangi rasa hambar, testur renyah. Untuk rendeman kelompok 6 mendapatkan hasil
120 %.
H.
Kesimpulan
1. Sebelum penyimpanan mei kelompok 6
mendapatkan hasil
Warna : hijau, Aroma : hambar, Rasa :
hambar, Tekstur : kenyal, Keutuhan : utuh
2. Setelah penyimpanan mei kelompok 6
mendapatkan hasil
Pada suhu kulkas:
Warna : hijau, Aroma : hambar, Rasa :
hambar, Tekstur : kenya.l
Pada suhu kamar:
Warna : hijau, Aroma : tengik, Rasa :
hambar, Tekstur : kenyal.
Penyimpanan
suhu kulkas lebih baik daripada suhu kamar.
3. Setelah penggorengan kelompok 6
mendapatkan hasil.
Warna : hijau, Aroma : wangi, Rasa :
hambar, Tekstur : renyah
4. Rendeman yang didapat pada pembuatan
mei instan kelompok 6 adalah 120 %.
I.
Daftar
Pustaka
1. Astawan. 1999. Membuat Mei dan Bihun. Jakarta: Penerbit Swadaya
2. Susanto, t. Dan B. Saneto. 1994. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Surabaya:
PT. Bina Ilmu
4. Rukmana. 2002. Bertanam Sayuran Patsai dan Sawi. Jogjakarta: Kanisius
Tidak ada komentar:
Posting Komentar