Jumat, 30 Januari 2015

UNGKAPAN HATI



                                                                    S   R   K

Didalam tidurku kau datang memberikan senyuman yang indah
Disetiap aku terlelap kamu selalu datang dengan wajah indah
Tuhan tolong dekat kan hati nya
Meskipun itu hanya disetiap malam
                Imajinasi ku tak bisa berhenti memikirkan mu
                Halusinasi selalu menyebut nama mu

Meskipun kau tidak tahu apa yang aku rasakan
Tapi aku yakin cinta ku datang kepadamu
Tapi aku yakin cinta kan mempersatukan kita
Tapi aku yakin cinta kan membawa kita dalam satu ikatan cinta sejati
              Tuhan bila memang dia cintaku
              Tuhan bila memang dia tulang rusuk ku
              Jangan biarkan cinta lain datang pada nya
kamu memang bagaikan bulan purnama
Yang selalu menerangi hati ku
Rintangan, cobaan kan datang
Aku kan selalu menunggu mu hingga akhir waktu
                Tak mungkin aku mencari cinta lain
                karena aku mengingnkan kamu
                karena aku kan menunggu hingga akhir waktumu
ku ingin kau pun tahu bahwa aku sangat mengharapkan mu
ku ngin kau pun mengerti bahwa aku sangat mencintai mu

UNTUK SESEORANG YANG BERNAMA "SRK" (singkatan bung biar gak alay)

Jumat, 24 Mei 2013

lap. bakteri gram positif dan negatif



JOKO SUAMNTO ( J. 310 110 032 )
 GIZI S1 UMS

I.PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang

             Pada tahun 1884, seorang bakteriologiwan Denmark secara kebetulan menemukan prosedur pewarnaan gram. Pewarnaan ini mungkin merupakan salah satu prosedur yang amat penting dan paling banyak digunakan dalam klasifikasi bakteri. Dengan metode ini, bakteri dapat dipisahkan secara umum menjadi dua kelompok besar yaitu 1)organisme yang dapat menajahan kompleks pewarna primer ungu kristal iodium sampai pada akhir prosedur (sel-sel tampak biru gelap atau ungu), disebut gram positive; 2) organisme yang kehilangan kompleks warna ungu kristal pada waktu pembilasan dengan alkohol namun kemudian terwarnai oleh pewarna tandingan, safranin (sel-sel tampak merah muda), disebut gram negative (Hadieotomo,1988).
             Bakteri memiliki beberapa bentuk yaitu basil (tongkat), coccus, spirilum. Bakteri yang berbentuk tongkat maupun kokus dibagi menjadi beberapa macam. Pada bentuk basil pembagiannya yaitu basil tunggal, diplobasil, dan tripobasil.Sedangkan pada coccus dibagi menjadi monococcus, diplococcus, sampai stophylococcus. Khusus pada spirilum hanya dibagi dua yaitu setengah melengkung dan melengkung.
Melihat dan mengamati bakteri dalam kedaan hidup sangat sulit, karena selain bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bakteri ini merupakan salah satu cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian mikrobiologi (Dwidjoseputro.1998).
Prinsip dasar dari pewarnaan ini adalah adanya ikatan ion antara komponen seluler dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarnaan yang disebut kromogen. Terjadi ikatan ion karena adanya muatan listrik baik pada komponen seluler maupun pada pewarnaan. Berdasarkan adanya muatan ini maka dapat dibedakan pewarna asam dan pewarna basa. Teknik Pewarnaan bukan pekerjaan yang sulit tapi perlu ketelitian dan kecermatan bekerja serta mengikuti aturan dasar yang berlaku (Lay.1994).
Bakteri juga dapat dibedakan melalui teknik pewarnaan gram. Teknik pewarnaan gram tersebut dapat menghasilkan warna merah atau ungu. Bakteri gram negative ditandai dengan pewarnaan ungu, sedangkan yang positif berwarna merah. Hal ini bertujuan untuk memberikan warna pada bakteri pada akhirnya dapat diidentifikasi dengan mudah. Selain itu, ada endospore yang yang bias diwarnai. Endospore adalah organism yang dibentuk dalam kondisi yang stress karena kurang nutrisi, yang memiliki kemungkinan untuk tetap berlanjut dilingkungan sampai kondisi mnjadi baik. Teknik pewarnaan gram haruslah sesuai prosedur karena dapat mengakibatkan kesalahn identifikasi data apakah gram positif atau gram negative, sehingga diperlukan agar mengetahui jalannya mekanisme pewarnaanya(Tryana, 2008).

B.     Tujuan
1.      Mahasiswa mampu memahami dan melakukan pewarnaan gram terhadap suatu jenis bakteri.
2.      Mahasiswa mampu mengidentifikasi suatu jenis bakteri termasuk bakteri gram positif atau gram negatif.
3.      Mahasiswa mampu mengamati berbagai morfologi bakteri.
4.      Mahasiswa mampu menggambarkan dan menggolongkan barbagai morfologi bakteri.

















II.  TINJAUAN PUSTAKA
Metode pengecatan pertama kali ditemukan oleh Christian Gram pada tahun 1884. Dengan metode ini. Bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua yatu, bakteri gram positif dan bakteri gram negative. Yang didasarkan dari reaksi atau sifat bakteri terhadap cat tersebut. Reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh komposisi dinding selnya sehingga pengecatan gram tidak bias dilakukan pada mikroorganisme yang tidak mempunyai dinding sel seperti Mycoplasma sp.
Struktur dasr bakteri terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Struktur dasar (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu), meliputi: dinding sel, membrane plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan.
2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu), meliputi kapsul, flagellum, pilus, fimbria, klorosom, vakuola, gas, dan endospora.
Melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangatlah sulit, karena selain bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk mengamati hal tersebut maka dikembangkansuatu teknik pewarnaan sel bakteri, sehingga sel dapat terlihat jelas dan mudah diamati. Oleh karena itu teknik pewarnaan sel bakteri ini merupakan salah satu cara yang paling utama dalam penelitian-penelitisn
mikrobiologi. (Tryana, 2008).

Pewarnaan Negative

Bakteri gram negative adalah bakteri yang tidak dapat mempertahankan zat warna metal ungu pada metode pewarnaan gram. Bakteri gram positif akan mempertahankan zat warna metal ungu gelap. Setelah dicuci dengan alkool, sementara bakteri gram negatifnya tidak. Pada uji pewarnaan gram, suatu pewarna menimbal di tambahkan setelah metal ungu yang membuat semua bakteri gram negative, menjadi berwrna merah, atau merah muda. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tip bakteri ini berdasarkan perbedaan  struktur dinding sel mereka.




Pewarnaan negative, metode ini bukan untuk mewarnai bakteri, tapi mewarnai latarbelakangnya menjadi hitam gelap. Pada pewarnaan ini mikroorganisme kelihatan transparan (tembus pandang). Teknik ini berguna untuk menentukan morfologi dan ukuran sel.
Cirri-ciri gram negative:
ü  Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10-45mm, berlapis tiga atau multi layer
ü  Dinding slnya mengandung lemak lebih banyak (11-22%), peptidoglikan terdapt dalam  lapisan kaku,, sebelh dalam dengan jumlah sedikit 10% dari berat kering, tidak mengandung asam laktat.
ü  Kurag rentan terhadap senyawa penisilin.
ü  Tidak resisten terhadap gangguan fisik (Waluyo,2004).

Pewarnaan Posotif


Bakteri gram positif akan mempertahankan zat warna krisktal violet dan karenanya akan tampak bewarna ungu tua dibawah mikroskop. Adapun bakteri gram negates akan kehilangan zat Kristal violet setelah dicuci dengan alkohol dan sewaktu diberi zat pewarna tandingannya yaitu dengan zat warna air tochsin atau safranin akan tampak merah. Perbedaan warna ini disebabkan olh perbedaan struktur kimiawi dinding selnya.
Adakala suatu perlu diwarnai dua kali setelah zat warna yang pertama (ungu) terserap, maka sediaan dicuci dengan alkohol, kemudian ditumpangi dngan zat warna yang berlainan, yaitu dngan zat warna merah. Jika sediaan itu kemudian kita cuci dengan air lau dengan alkohol maka dua kemungkinan dapat terjadi. Pertama, zat tambahan terhapus, sehingga yang tampak ialah zat warna asli (ungu). Dalam hal ini sediaan (bakteri) kita sebut gram positif. Kedua zat warna tambahan (merah) bertahan hingga zat warna asli tidak tampak. Dalam hal ini sediaan (bakteri) jika kita katakana gram negatif (Dwioseputro, 1984).




Ciri-ciri bakteri gram positif:
ü  Struktur dindingnya tebal
ü  Dinding selnya mengandung lipid yang lebih normal
ü  Bersifat lebih rentan terhadap senyawa penisilin
ü  Pertumbuhan dihambat secara nyata oleh zat-zat warna seperti ungu Kristal
ü  Komposisi yang dibutuhkan lebih rumit
ü  Lebih resisten terhadap gangguan fisik.
Dalam pewarnaan gram diperlukan empat reagen yaitu :
1.      Zat warna utama (violet kristal)
2.      Mordan (larutan Iodin) yaitu senyawa yang digunakan untuk mengintensifkan warna utama.
3.      Pencuci / peluntur zat warna (alcohol / aseton) yaitu solven organic yang digunakan uantuk melunturkan zat warna utama.
4.      Zat warna kedua / cat penutup (safranin) digunakan untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan cat utama setelah perlakuan denga alcohol( Suriawieia, 2002).

III. ALAT dan BAHAN
A.     Alat
1.      Masker
2.      Sarung tangan
3.      Bunsen
4.      Objek glass
5.      Cover glass
6.      Mikroskop
7.      Korek api
8.      Kapas
9.      Semprotan alkohol
10.  Jarum inokulasi
B.     Bahan
1.      Alkohol
2.      Biakan kuman murni
3.      Gram A: Carbol gentian violet
4.      Gram B: Iodium
5.      Gram C: Alkohol
6.      Gram D: Safranin
7.      Air
8.      Minyak imersi
9.      Xilol
10.  Baiclin

IV. CARA KERJA
Fiksasi objek glass diatas bunsen sebanyak 2-3 kali secepat mungkin

Ambil 1 ose biakan kuman E coli, salmonela, basillus atau stapylococcus letakkan  di atas objek glass

Ratakan dengan jarum ose

Fiksasi dengan melidah api 2-3 kali dengan cepat

Tuangkan pewarna carbol gentian violet diamkan 1 menit

Buang sisa carbol gentian violet

Cuci prepata dengan air mengalir

Keringkan preparat dengan hair drier

Tuangkan pewarna iodium diamkan 2 menit

Buang sisa iodium

Cuci prepata dengan air mengalir

Keringkan preparat dengan hair drier



Pucatkan dengan alkohol 95% sampai warna ungu hilang

Cuci prepata dengan air mengalir

Tuangkan pewarna safranin diamkan selama 30 detik

Buang kelebihan safranin

Cuci prepata dengan air mengalir

Keringkan preparat

Tambahkan minyak imersi pada preparat

Amati preparat di mikroskop
V.    HASIL
a.       Bakteri E Colli
b.      Bakteri Basillus
c.       Bakteri Staphilococus




VI. PEMBAHASAN
                 Pada dasarnya bakteri dapat dibedakan melalui teknik pewarnaan gram. Teknik pewarnaan gram tersebut dapat dihasilakan warna merah dan unggu. Bakteri gram negative ditandai dengan pewarnaan merah, sedangkan yang positif berwarna ungu. Hal ini bertujuan untuk memberikan warna pada bakteri pada akhirnya dapat diidentifikasi dengan mudah.
                 Pemberian kristal violet pada bakteri Gram positif akan meninggalkan warna ungu muda. Perbedaan respon terhadap mekanisme pewarnaan Gram pada bakteri adalah didasarkan pada struktur dan komposisi dinding sel bakteri. Bakteri Gram positif mengandung protein dan Gram negatif mengandung lemak dalam persentasi lebih tinggi dan dinding selnya tipis. Pemberian alkohol (etanol) pada praktikum pewarnaan bakteri, menyebabkan terekstraksi lipid sehingga memperbesar permeabilitas dinding sel. Pewarnaan safranin masuk ke dalam sel dan menyebabkan sel menjadi berwarna merah pada bakteri Gram negatif sedangkan pada bakteri Gram positif dinding selnya terdehidrasi dengan perlakuan alkohol, pori – pori mengkerut, daya rembes dinding sel dan membran menurun sehingga pewarna safranin tidak dapat masuk sehingga sel berwarna ungu.
Perbedaan dasar antara bakteri Gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding selnya. Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel  dan membran sitoplasma organisme gram positif, sedangkan penyingkiran zat lipida dari dinding sel organisme gram negatif dengan pencucian alcohol memungkinkan hilang dari sel. Bakteri Gram positif memiliki membran tunggal yang dilapisi peptidoglikan yang tebal (25-50nm) sedangkan bakteri negatif lapisan peptidoglikogennya tipis (1-3 nm).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pewarnaan gram adalahfase yang paling kritis dari prosedur di atas adalah tahap dekolorisasi yang mengakibatkan CV (warna utama) iodine lepas dari sel. Pemberian ethanol jangan sampai berlebih yang akan menyebabkan overdecolorization sehingga sel gram positif tampak seperti gram negatif. Namun juga jangan sampai terlalu sedikit dalam penetesan etanol (underdecolorization) yang tidak akan melarutkan CV-iodine secara sempurna sehingga sel gram negatif seperti gram positif. Preparasi pewarnaan gram terbaik adalah menggunakan kultur muda yang tidak lebih lama dari 24 jam. Umur kultur akan berpengaruh pada kemampuan sel menyerap warna utama (CV), khususnya pada Gram positif. Mungkin akan menampakkan gram variabel yaitu satu jenis sel, sebagian berwarna ungu dan sebagian merah karena pengaruh umur. Walaupun ada beberapa spesies yang memang bersifat gram variabel seperti pada genus Acinetobacter dan Arthrobacter.

Stapylococccus aureu

Stapylococccus aureus pada pewarnaan gram diketahui berwarna ungu sehingga termasuk bakteri gram positif. Bakteri ini berbentuk basil. Dari pengamatan dibawah mikroskop bakteri ini tampak berpasangan, memebentuk rantai pendek, atau membentuk kelompok yang tampak seperti tanda buah anggur dan Koloninya tersusun berjajar seperti rantai memanjang. Jenis ini memiliki endospora yang terletak pada sentral. Peranan dari bakteri staphylococcus aureus ini adalah dapat menghasilkan racun sebagai penyebab sindrom trauma yang diderita oleh pria, wanita, anak-anak. Sindron racun trauma tersebut berupa kejang, pingsan, turunya tekanan darah.
Klasifikasi staphylococcus aureus :
Kingdom         : monera
Divisi               : firmicates
Kelas               : bacilli
Order               : bacillales
Famili              : stapylococcuceae
Genus              : staphylococcus
Spesies            : staphylococcus aureus

                 Escherichia coli

                 Berdasarkan hasil pengamatan bakteri E. coli. Bakteri tersebut pada saat diwarnai menunjukkan warna merah. Sehingga termasuk bakteri gram negative, bakteri ini berbentuk batang dengan panjang sekitar 2 mikrometer dan diameter 0,5 mikrometer. Bakteri ini juga bersifat patogen berbahaya yang menyebabkan penyakit diare dan sindrom diare lanjutan. Sedangkan peranan yang menguntungakan pada bakteri E. coli ini adalah dapat membusukkan sisa makanan didalam usus besar manusia. Banyak industri kimia mengaplikasikan teknologi fermentasi yang memanfaatkan E. coli. Misalnya dalam produk obat-obatan (insulin,antibiotic). Jika mengingat besarnya peranan ilmu teknologi dalam aspek-aspek kehidupan manusia, maka tidak bisa dipungkiri juga betapa besar manfaat E.coli bagi kita.
Klasifikasi Escherichia coli
Kingdom         :Proteobacteria
Kelas               :Gamma Proteobacteria
Order               :Enterobacteriales
Famili              :Enterobacteriaceae
Genus              :Escheriachia
Spesies            :E. coli

                        Bacillus subtilis

Bacillus subtilis adalah bakteri yang umum diitemukan di tanah. B. subtilis tidak tergolong bakteri pathogen bagi manusia. Bakteri ini memiliki flagella yang massif sehingga dapat bergerak cepat untuk ukuran bakteri. B. subtilis juga umum digunakan sebagai organisme model dalam mikrobiologi, terutama untuk model studi bakteri gram positif. B. subtilis  memiliki karakteristik gram positif, oleh karena itu tampak berwarna ungu kebiruan setelah diperlakukan dengan pewarnaan Gram. Dari hasil pengamatan, B. subtilis tampak memiliki bentuk batang panjang, dapat soliter ataupun membentuk koloni bergandengan yang memanjang.
Klasifikasi Bacillus subtilis
Kingdom         :Bacteria
Phylum            :Firmicutes
Class                :Bacilli
Order               :Bacillales
Family             :Bacillaceae
Genus              :Bacillus
Species            : B. Subtilis





VII.           KESIMPULAN
1.      Stapylococccus aureus pada pewarnaan gram diketahui berwarna ungu sehingga termasuk bakteri gram positif.
2.      E. Coli pada pewarnaan gram diketahui berwarna merah sehingga termasuk bakteri gram negatif.
3.      B. Subtilis pada pewarnaan gram diketahui berwarna ungu sehingga termasuk bakteri gram positif.









  

















DAFTAR PUTAKA
Dwidjoseputro, D.1998.Dasar-Dasar Mikrobiologi. Malang : Djambatan
Hadioetomo. 1988. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta: PT  Gramedia
Lay, Bibiana.W.1994.Analisis Mikroba di Laboratorium.Jakarta : Rajawali
Suriawiria. 2002. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Jakarta: PT. Garaemedia
Tryana, S.T. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Malang: Djambatan
Waluyo, L. 2004. Mikrobiologi Umum. Malang : UMM Press