Sabtu, 09 Maret 2013

Laporan Mikrobiologi Perkenalan Alat


LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

          ACARA  I      :  Perkenalan Alat  Pratikum Mikrobiologi













            KELOMPOK             : 9
            ANGGOTA                : 1.  Silfanisa
                                                  2.  Joko Sumanto      ( J 310 110 032 )

            PJ                                :  1. Joko Sumanto      ( J 310 110 032 )







PROGRAM STUDI GIZI S1
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013


A.  Pendahuluan
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta fungsi dari alat-alat yang ada dilaboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna (Walton, 1998).
Sebelum melakukan praktikum hal yang paling utama yang harus dipahami oleh praktikan adalah mengetahui terlebih dahulu nama-nama alat, fungsi, dan cara penggunaan alat-alat yang akan kita gunakan, agar praktikum yang akan dilakukan berjalan dengan baik (Setiawati, 2002).
Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja, pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas yang sering digunakan dalam laboratorium dan penggunaanya (Ginting, 2000).
B.  Hasil Pengamatan
1.      Gambar dan Fungsi Alat
NO
Nama Alat
Gambar Alat
Fungsi Alat
Cara Kerja Alat
1.
Speray
Tempat untuk menyimpan alkohol
1.Sampel dicelupkan ke dalam paper dish.
2.Mensterilkan dengan pemanasan
2.
Objek glass
Untuk meletakkan preparat yang akan dilihat pada mikroskop
1.Sampel diletakkan pada objek glass.
2.Objek glass di letakkan di bawah lensa objektif pada mikroskop
3.
Cawan Petri
Wadah menumbuhkan mikroba pada saat isolasi
1. Meletakan medium di dalam cawan petri.
2. Menutup Cawan petri dengan penutup  cawan.

4.
Oven
Untuk sterilisasi alat-alat yang terbuat dari kaca.
mula-mula dihidupkan terlebih dahulu dan temperatur diatur sesuai dengan yang diinginkan 160oC-180oC
5.
Rak Tabung Reaksi
Sebagai tempat penyimpanan tabung reaksi.
Meletakkan tabung reaksi tegak lurus dalam jumlah banyak.
6.
Inkubator
Untuk menumbuhkan mikroorganisme yang ingin  ditumbuhkan (untuk menginkubasi).
1. Hubungkan kabel power ke stop kontak.
2. Putar tombol power ke arah kiri (lampu power hijau menyala).
3. Atur suhu dalam incubator dengan menekan tombol set.
4. Sambil menekan tombol set, putarlah  tombol di sebeklah kanan atas tombol set hingga   mnencapai suhu yang di inginkan. 5. Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set.
6. Inkubator akan menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah beberapa menit.
7.
Autoclave
1.Untuk sterilisasi alat dan media
2. untuk menyetrilkan secara uap bertekanan biasanya suhu yang dugunakan 121 tkanan, 2 Atm, waktu 15 menit
1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoclave. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir, maka tutup harus dikendorkan.
3. Tutup autoclave dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoclave. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoclave, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC.
5. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoclave dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga   sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoclave dengan hati-hati.
8.
Pipit Tetes
Untuk memindahkan sedikitnya zat cair/larutan yang tidak memerlukan ketelitian tinggi
pengambilan larutan berdasarkan pompa karet atau pengatur skala pada bagian atas.
9.
Bunsen
Untuk sterilisasi jarum ose  dan alat-alat yang terbuat dari logam.
1.Menyalakan Bunsen.
2.Memanaskan alat-alat tersebut di atas api sampai pijar.

10.
Jarum Ose
1. untuk memindahkan makanan mikrobia
2.Untuk menginokulasi mikroba yang akan dipindahkan ke medium lain.
Jarum Ose disentuhkan pada bagian mikrobia kemudian menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati.
11.
Pipet Volume
Untuk mengambil suspensi makanan sesuai volume yang ditentukan
Ujung pipet diletakakan di ujung sampel, kemudian sampel dihisap menggunakan balon penghisap
12.
Balon Penghisap
Untuk menghisap cairan yang diambil menggunakan pipet  volume
1.Pasang balon pipet di pipet penghisap.
2.Tekan bagian gelembung untuk menghisap sampel.
3.Tekan bagian kecil untuk menghisap sampel.
13.
Erlemeyer
Membuat medium, menyimpan medium dan mencampurkan zat.
1. Menyiapkan Erlenmeyer yang sudah bersih.
2. Isi dengan  benda cair dengan jumlah besar dan berskala.

14.
Beker Glass
Untuk menampung sampel cair, media cair, media agar cair
1.Menyiapkan beker glass yang sudah  bersih.
2.Isi dengan benda cair dengan jumlah besar dan berkala.
15.
Gelas Ukur
Untuk mengukur cairan
sebagai wadah penyimpanan benda cair dengan jumlah besar dan berskala.
16.
Tabung Reaksi
Untuk menyimpan media, baik cair maupun agar
1. Sterilisasikan alat yang akan digunakan untuk melakukan percobaan.
2. Masukkan tabung reaksi yang telah disterilkan pada rak tabung reaksi.
3. Masukkan bahan yang akan dilarutkan pada tabung reaksi
17.
Mortar
Untuk menghaluskan sampel padat
Sampel  yang ditumbuk dan dihaluskan tidak akan tertinggal pada mortar seperti halnya bila menggunakan mortar yang terbuat dari batu.
18.
Timabangan Elektrik
Untuk menimbang elektrik sesuai kapasitas
meletakkan bahan pada timbangan tersebut kemudian melihat angka yang tertera pada layar, dan angka itu merupakan berat dari bahan yang ditimbang.
19.
Hair Dyer
Untuk mengeringkan pada uji pewarnaan gram
1.Masukkan kabel pada stok kontak.
2.Menekan tombol power hingga uji gram selesai.
20.
Vortex
Untuk menghomogenkan suspensi sampel, sampel makan
1. Tabung reaksi diletakkan pada lubang tempat tabung.
2. Menekan tombol power hingga tempat meletakkan tabung bergerak. Dengan adanya tegangan yang diberikan, maka tabung reaksi yang berisi larutan akan tercampur rata.

21.
Coloni Counter
Menghitung jumlah koloni yang tumbuh dalam cawan petri.
1. Hubungkan Kabel Power ke sumber listrik.
2. Tekan tombol di sebelah kiri belakang sampai lampu colony counter menyala dan stabil.
3. Letakkan cawan petri dengan posisi terbalik.
4. Tekan tombol set agar angka pada display menunjukkan angka 0.
5. Hitung jumlah co lony mikroba dengan menekan koloni yang terlihat.
6. Jumlah yang tertera pada display menunjukkan jumlah koloni yang telah di hitung.
CATATAN : Jika penggunaan memerlukan waktu yang lama, colony counter harus sering di matikan.

22.
Water Batt
Untuk mencairkan media agar yang sudah padat yang akan dipindahkan ke tempat lain
1.Masukan air hingga batas air.
2.Menyalakan water batt.
3.Masukan biakan dalam water batt.
4.mengatur suhu dengan keperluan.

23.
Leminair Air Flow
Untuk mengkondisiakan steril pada saat kinerja menumbuhkan makanan mikrobia
1.Menyalakan lampu UV, minimum selama 30 menit sebelum laminar air flow digunakan.
2. Hindarkan sinarnya dari badan dan mata. Siapkan semua alat-alat steril yang akan dipergunakan.
3.  Alat-alat yang dimasukkan ke dalam Laminar Air Flow Cabinet, disemprot terlebih dahulu dengan alcohol 70% atau spiritus.
4. Meja dan dinding dalam LAF disemprot dengan alkohol 70% atau spiritus untuk mensterilkan LAF.
5. Blower pada LAF dihidupkan untuk menjalankan air flow. 6. Nyalakan lampu dalam LAF, selanjutnya LAF sudah siap untuk digunakan.
24.
Lemari es
Untuk menghambat pertumbuhan mikrobia
mengawetkan mikroba/medium sesuai pada suhu yang diinginkan




























2.      Gambar Microskop dan Fungsi komponen Microskop

Mikroskop merupakan suatu alat bantu yang digunakan dalam pengamatan objek-objek tertentu yang berukuran kecil. Biasanya mikroskop banyak digunakan dalam ilmu-ilmu biologi dan medis untuk mengamati sel atau jaringan mahkluk hidup. (Goldsten, 2004)
Mikroskop adalah alat yang paling khas dalam laboratorium mikrobiologi yang memberikan perbesaran yang membuat kita dapat melihat struktur mikroorganisme yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Mikroskop yang tersedia menungkinkan jangkauan perbesaran yang luas dari beberapa kali hingga ribuan kali (Lay,1994).

No
Nama Bagian
Fungsi
1
Lensa Okuler
lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif
2
Lensa Objektif
 lensa ini berada dekat pada objek yang diamati, lensa ini  membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar. Dimana lensa ini diatur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
3
Tabung Mikroskop (tubus)
tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
4
Makrometer (sekrup pemutar kasar)
makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
5
Mikrometer (sekrup pemutar halus)
pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil
6
Revolver
 revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
7
Reflektor
terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang dibutuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
8
Diafragma
 berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
9
Kondensor
kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
10
Meja Mikroskop
berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan diamati.
11
Penjepit Kaca
penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
12
Lengan Mikroskop
 berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
13
Kaki mikroskop
berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
14
Sendi iklinasi (Pengatur sudut)
 untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.

3.      Daftar Pustaka
1.      Ginting, Tjurmin. 2000. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Fakultas Pertanian. Indralaya : Universitas Sriwijaya
2.      Goldsten, Philip. 2004. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 10 Edisi 11. Jakarta: PT Ikrar Mandiri Abadi
3.      Lay, B.1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta: Raja Grafindo Persada
4.      Setiawati. 2002. Biokimia I. Jogjakarta: Gajah Mada University Press
5.      Walton. 1998. Kamus Istilah Kimia Analitik Indonesia. Pusat Pembinaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar