LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
ACARA I :
Perkenalan Alat Pratikum Mikrobiologi
KELOMPOK : 9
ANGGOTA : 1. Silfanisa
2.
Joko Sumanto ( J 310 110 032 )
PJ : 1. Joko Sumanto ( J 310 110 032 )
PROGRAM STUDI GIZI S1
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
A. Pendahuluan
Dalam
sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta
fungsi dari alat-alat yang ada dilaboratorium. Selain untuk menghindari
kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing
alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna (Walton, 1998).
Sebelum
melakukan praktikum hal yang paling utama yang harus dipahami oleh praktikan
adalah mengetahui terlebih dahulu nama-nama alat, fungsi, dan cara penggunaan
alat-alat yang akan kita gunakan, agar praktikum yang akan dilakukan berjalan
dengan baik (Setiawati, 2002).
Pekerjaan
dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat gelas. Penggunaan
alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan tersebut dapat
berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium dapat kita
ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja, pengguna, maupun kelompok
pekerja laboratorium untuk menjaga dan melindungi diri, diperlukan kesadaran
bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada dirinya sendiri maupun orang
lain disekitarnya. Tujuan dari praktikum pengenalan alat ini adalah untuk
mengenal beberapa macam alat gelas yang sering digunakan dalam laboratorium dan
penggunaanya (Ginting, 2000).
B. Hasil Pengamatan
1.
Gambar
dan Fungsi Alat
NO
|
Nama Alat
|
Gambar Alat
|
Fungsi Alat
|
Cara Kerja Alat
|
1.
|
Speray
|
Tempat untuk menyimpan alkohol
|
1.Sampel dicelupkan ke dalam paper dish.
2.Mensterilkan dengan pemanasan
|
|
2.
|
Objek glass
|
Untuk
meletakkan preparat yang akan dilihat pada mikroskop
|
1.Sampel
diletakkan pada objek glass.
2.Objek glass
di letakkan di bawah lensa objektif pada mikroskop
|
|
3.
|
Cawan Petri
|
Wadah menumbuhkan mikroba pada saat isolasi
|
1. Meletakan medium di dalam cawan petri.
2. Menutup Cawan petri dengan penutup cawan.
|
|
4.
|
Oven
|
Untuk sterilisasi alat-alat yang terbuat dari kaca.
|
mula-mula dihidupkan terlebih dahulu
dan temperatur diatur sesuai dengan yang diinginkan 160oC-180oC
|
|
5.
|
Rak Tabung Reaksi
|
Sebagai tempat penyimpanan tabung reaksi.
|
Meletakkan tabung reaksi tegak lurus dalam jumlah
banyak.
|
|
6.
|
Inkubator
|
Untuk menumbuhkan mikroorganisme yang ingin ditumbuhkan (untuk menginkubasi).
|
1. Hubungkan kabel power ke stop kontak.
2. Putar tombol power ke arah kiri (lampu power
hijau menyala).
3. Atur suhu dalam incubator dengan menekan tombol
set.
4. Sambil menekan tombol set, putarlah tombol
di sebeklah kanan atas tombol set hingga mnencapai suhu yang di
inginkan. 5. Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol
set.
6. Inkubator akan menyesuaikan setingan suhu secara
otomatis setelah beberapa menit.
|
|
7.
|
Autoclave
|
1.Untuk sterilisasi alat dan media
2. untuk menyetrilkan secara uap bertekanan biasanya
suhu yang dugunakan 121 tkanan, 2 Atm, waktu 15 menit
|
1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu
banyaknya air dalam autoclave. Jika air kurang dari batas yang ditentukan,
maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi,
untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi
botol bertutup ulir, maka tutup harus dikendorkan.
3. Tutup autoclave dengan rapat lalu kencangkan baut
pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoclave. Klep pengaman
jangan dikencangkan terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoclave, diatur timer dengan
waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC.
5. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya
memenuhi kompartemen autoclave dan terdesak keluar dari klep pengaman.
Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai.
Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu
tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara
di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol).
Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoclave dengan
hati-hati.
|
|
8.
|
Pipit Tetes
|
Untuk memindahkan sedikitnya zat cair/larutan yang
tidak memerlukan ketelitian tinggi
|
pengambilan larutan berdasarkan pompa
karet atau pengatur skala pada bagian atas.
|
|
9.
|
Bunsen
|
Untuk sterilisasi jarum ose dan alat-alat yang terbuat dari logam.
|
1.Menyalakan Bunsen.
2.Memanaskan alat-alat tersebut di atas api sampai
pijar.
|
|
10.
|
Jarum Ose
|
1. untuk memindahkan makanan mikrobia
2.Untuk menginokulasi mikroba yang akan dipindahkan
ke medium lain.
|
Jarum Ose disentuhkan pada bagian mikrobia kemudian
menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati.
|
|
11.
|
Pipet Volume
|
Untuk mengambil suspensi makanan
sesuai volume yang ditentukan
|
Ujung pipet diletakakan di ujung
sampel, kemudian sampel dihisap menggunakan balon penghisap
|
|
12.
|
Balon Penghisap
|
Untuk menghisap cairan yang diambil
menggunakan pipet volume
|
1.Pasang balon pipet di pipet
penghisap.
2.Tekan bagian gelembung untuk
menghisap sampel.
3.Tekan bagian kecil untuk menghisap
sampel.
|
|
13.
|
Erlemeyer
|
Membuat medium, menyimpan medium dan mencampurkan
zat.
|
1. Menyiapkan Erlenmeyer yang sudah bersih.
2. Isi dengan benda cair dengan jumlah besar
dan berskala.
|
|
14.
|
Beker Glass
|
Untuk menampung sampel cair, media
cair, media agar cair
|
1.Menyiapkan beker glass yang
sudah bersih.
2.Isi dengan benda cair dengan jumlah
besar dan berkala.
|
|
15.
|
Gelas Ukur
|
Untuk mengukur cairan
|
sebagai wadah penyimpanan benda cair dengan
jumlah besar dan berskala.
|
|
16.
|
Tabung Reaksi
|
Untuk menyimpan media, baik cair maupun agar
|
1. Sterilisasikan alat yang akan digunakan untuk
melakukan percobaan.
2. Masukkan tabung reaksi yang telah disterilkan
pada rak tabung reaksi.
3. Masukkan bahan yang akan dilarutkan pada tabung
reaksi
|
|
17.
|
Mortar
|
Untuk menghaluskan sampel padat
|
Sampel
yang ditumbuk dan dihaluskan tidak akan tertinggal pada mortar seperti
halnya bila menggunakan mortar yang terbuat dari batu.
|
|
18.
|
Timabangan Elektrik
|
Untuk menimbang elektrik sesuai
kapasitas
|
meletakkan bahan pada timbangan
tersebut kemudian melihat angka yang tertera pada layar, dan angka itu
merupakan berat dari bahan yang ditimbang.
|
|
19.
|
Hair Dyer
|
Untuk mengeringkan pada uji pewarnaan
gram
|
1.Masukkan kabel pada stok kontak.
2.Menekan tombol power hingga uji gram
selesai.
|
|
20.
|
Vortex
|
Untuk menghomogenkan suspensi sampel,
sampel makan
|
1. Tabung reaksi diletakkan pada lubang tempat
tabung.
2. Menekan tombol power hingga tempat meletakkan
tabung bergerak. Dengan adanya tegangan yang diberikan, maka tabung reaksi
yang berisi larutan akan tercampur rata.
|
|
21.
|
Coloni Counter
|
Menghitung jumlah koloni yang tumbuh dalam cawan
petri.
|
1. Hubungkan Kabel Power ke sumber listrik.
2. Tekan tombol di sebelah kiri belakang sampai
lampu colony counter menyala dan stabil.
3. Letakkan cawan petri dengan posisi terbalik.
4. Tekan tombol set agar angka pada display
menunjukkan angka 0.
5. Hitung jumlah co lony mikroba dengan menekan
koloni yang terlihat.
6. Jumlah yang tertera pada display menunjukkan
jumlah koloni yang telah di hitung.
CATATAN : Jika penggunaan memerlukan waktu yang lama, colony
counter harus sering di matikan.
|
|
22.
|
Water Batt
|
Untuk mencairkan media agar yang sudah
padat yang akan dipindahkan ke tempat lain
|
1.Masukan air hingga batas air.
2.Menyalakan water batt.
3.Masukan biakan dalam water batt.
4.mengatur suhu dengan keperluan.
|
|
23.
|
Leminair Air Flow
|
Untuk mengkondisiakan steril pada saat
kinerja menumbuhkan makanan mikrobia
|
1.Menyalakan lampu UV, minimum selama
30 menit sebelum laminar air flow digunakan.
2. Hindarkan sinarnya dari badan dan
mata. Siapkan semua alat-alat steril yang akan dipergunakan.
3.
Alat-alat yang dimasukkan ke dalam Laminar Air Flow Cabinet, disemprot
terlebih dahulu dengan alcohol 70% atau spiritus.
4. Meja dan dinding dalam LAF
disemprot dengan alkohol 70% atau spiritus untuk mensterilkan LAF.
5. Blower pada LAF dihidupkan untuk
menjalankan air flow. 6. Nyalakan lampu dalam LAF, selanjutnya LAF sudah siap
untuk digunakan.
|
|
24.
|
Lemari es
|
Untuk menghambat pertumbuhan mikrobia
|
mengawetkan mikroba/medium sesuai pada
suhu yang diinginkan
|
2.
Gambar
Microskop dan Fungsi komponen Microskop
Mikroskop
merupakan suatu alat bantu yang digunakan dalam pengamatan objek-objek tertentu
yang berukuran kecil. Biasanya mikroskop banyak digunakan dalam ilmu-ilmu
biologi dan medis untuk mengamati sel atau jaringan mahkluk hidup. (Goldsten,
2004)
Mikroskop adalah alat yang paling khas
dalam laboratorium mikrobiologi yang memberikan perbesaran yang membuat kita
dapat melihat struktur mikroorganisme yang tidak dapat dilihat oleh mata
telanjang. Mikroskop yang tersedia menungkinkan jangkauan perbesaran yang luas
dari beberapa kali hingga ribuan kali (Lay,1994).
No
|
Nama
Bagian
|
Fungsi
|
1
|
Lensa
Okuler
|
lensa
yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan
maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif
|
2
|
Lensa
Objektif
|
lensa
ini berada dekat pada objek yang diamati, lensa ini membentuk bayangan
nyata, terbalik, diperbesar. Dimana lensa ini diatur oleh revolver untuk
menentukan perbesaran lensa objektif.
|
3
|
Tabung
Mikroskop
(tubus)
|
tabung
ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan
lensa okuler.
|
4
|
Makrometer
(sekrup pemutar kasar)
|
makrometer
berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
|
5
|
Mikrometer (sekrup pemutar halus)
|
pengatur
ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan
bentuknya lebih kecil
|
6
|
Revolver
|
revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran
lensa objektif dengan cara memutarnya.
|
7
|
Reflektor
|
terdiri
dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini
berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang
yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan
ketika cahaya yang dibutuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka
menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
|
8
|
Diafragma
|
berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk.
|
9
|
Kondensor
|
kondensor
berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di
naik turunkan.
|
10
|
Meja
Mikroskop
|
berfungsi
sebagai tempat meletakkan objek yang akan diamati.
|
11
|
Penjepit
Kaca
|
penjepit
ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah
bergeser.
|
12
|
Lengan
Mikroskop
|
berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
|
13
|
Kaki
mikroskop
|
berfungsi
untuk menyangga atau menopang mikroskop.
|
14
|
Sendi
iklinasi
(Pengatur sudut)
|
untuk mengatur sudut atau tegaknya
mikroskop.
|
3.
Daftar
Pustaka
1.
Ginting, Tjurmin. 2000. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I.
Fakultas Pertanian. Indralaya : Universitas Sriwijaya
2. Goldsten,
Philip. 2004. Ilmu Pengetahuan Populer
Jilid 10 Edisi 11. Jakarta: PT Ikrar Mandiri Abadi
3. Lay, B.1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta: Raja Grafindo Persada
4. Setiawati. 2002. Biokimia I.
Jogjakarta: Gajah Mada University Press
5. Walton. 1998. Kamus Istilah
Kimia Analitik Indonesia. Pusat Pembinaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar